Year
2019
Published in
-
Abstract
Penggunaan lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan dikalangan masyarakat nelayan sudah lama dikenal, bahkan masyarakat nelayan Indonesia mengenalnya sejak tahun 1950an. Alat bantu lampu pengumpul ikan jenis apung yang banyak dipergunakan oleh masyarakat nelayan tradisional menggunakan konstruksi kayu yang diletakkan di atas bahan steroform yang tidak tahan lama dan menggunakan genset kecil sebagai sumber listrik bagi lampu tabung yang dipasang. Lampu pengumpul ikan apung tradisional ini memiliki kelemahan dalam hal mobilitas kurang, efektifitas penyebaran cahaya, kebisingan dan getaran yang timbul. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan lampu pengumpul ikan apung tradisional tersebut dengan menggunakan dana departemen dalam skala model.