Abstract
Tingginya angka penularan COVID-19 di Surabaya Raya menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dan pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk menunjang penentuan kebijakan yang efektif, diperlukan analisis data medis terkait penyebaran COVID-19 di Surabaya Raya. Kajian analisis data COVID-19 masih terbatas pada “data jumlah kasus�atau data rekam medis pasien (data individu). Penelitian ini berfokus pada pengembangan model berbasis spatial point processes untuk mengkaji penyebaran COVID-19 di Surabaya Raya. Data yang digunakan sangat spesifik yakni berupa koordinat alamat pasien baru terkonfirmasi positif COVID-19 dan mempertimbangkan dampak: (1) kebijakan PSBB, (2) kepadatan penduduk, dan (3) keberadaan lokasi pusat kerumunan terhadapt penyebaran COVID-19. Selain itu, model yang dibangun dapat mendeteksi efek cluster penyebaran COVID-19. Hasil pemodelan kemudian divisualisasikan dalam bentuk peta risiko penyebaran COVID-19 dan dapat dijadikan tambahan bahan kajian untuk penentuan kebijakan. Penelitian ini akan menjadi penelitian pertama di Indonesia yang mempertimbangkan koordinat alamat pasien terkonfimasi positif COVID-19 dan dapat dijadikan sebagai pilot project untuk daerah lain.